Teori Lewis
Written on 02.47 by Analisis Media
Teori asam basa Bronsted-Lowry hanya mampu
menjelaskan reaksi asam basa yang melibatkan proton (H+), lantas
bagaimana dengan reaksi asam basa yang tidak melibatkan proton? Pada tahun
1923, Gilbert N. Lewis mempublikasikan definisi asam basa berdasarkan teori
ikatan kimia. Ia berpendapat bahwa asam merupakan senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron bebas, sedangkan basa merupakan senyawa yang dapat memberikan
pasangan elektron bebas. Dengan kata lain, setiap zat yang mempunyai pasangan
elektron bebas untuk disumbangkan pada zat lainnya dapat bertindak sebagai basa
dalam reaksi asam basa, begitu pula sebaliknya setiap zat yang dapat menerima
pasangan elektron bebas dapat bertindak sebagai asam.
Sebagai contoh,
pada reaksi antara NH3 dengan BF3, senyawa NH3 memiliki
sepasang elektron bebas yang dapat disumbangkan pada senyawa BF3,
dengan demikian NH3 merupakan basa Lewis dan BF3 merupakan
asam Lewis.
Setiap zat yang mampu mendonorkan pasangan
elektron bebasnya merupakan basa Lewis, contohnya yaitu ion halida (Cl-,
F-, Br-, I-), amonia, ion hidroksida, molekul
air, senyawa yang mengandung unsur N, O, atau S , seyawa golongan eter, keton,
serta molekul CO2. Gambar berikut ini merupakan senyawa atau ion
yang dapat bertindak sebagai basa Lewis beserta pasangan elektron bebasnya.
Sedangkan setiap zat yang memiliki kemampuan
untuk menerima pasangan elektron bebas merupakan asam Lewis, contohnya
yaitu H+, B2H6, BF3, AlF3,
ion logam transisi yang bisa mebentuk ion kompleks seperti Fe2+, Cu2+,
Zn2+, dan sebagainya. Berikut ini merupakan contoh reaksi asam basa
Lewis lainnya:
If you enjoyed this post Subscribe to our feed
good chapter
thank's because tomorrow i'm join daily exam uh.......
singkat, padat cuma gambar reaksinya ada yg kurang jelas
nice post
makasih infonya .. artikelnya sangat bermanfaat sekali