Teori Arrhenius
Written on 02.05 by Analisis Media
Pada tahun 1887, Svante
Arrhenius seorang ilmuan Swedia melakukan penelitian mengenai faktor apa yang
mempengaruhi suatu senyawa bersifat asam dan basa. Ia berpendapat bahwa asam
terionisasi ketika dilarutkan dalam air dengan melepas ion H+,
sedangkan basa terionisasi dalam air dengan melepas ion OH-. Sebagai
contoh, molekul hidrogen klorida merupakan asam Arrhenius karena terionisasi
sempurna dalam air dengan melepas ion H+ dan Cl-.
HCl(aq) à H+(aq)
+ Cl-(aq)
Selain hidrogen klorida, molekul hidrogen florida juga merupakan asam Arrhenius, karena terionisasi dalam air dengan melepas ion H+ dan F-.
Namun, berbeda halnya dengan larutan HCl yang hampir semua molekulnya terionisasi menjadi ion H+ dan Cl- dalam air, pada larutan HF tidak semua molekul HF terionisasi menjadi ion H+ dan F- dalam air. Hal ini terkait dengan kemampuan mengion larutan. Asam-asam yang memiliki kemampuan untuk mengion sempurna dalam air digolongkan ke dalam asam kuat, sedangkan asam-asam yang hanya dapat terionisasi sebagian dalam air digolongkan ke dalam asam lemah. Lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada sub Kekuatan Asam Basa.
Sedangkan natrium hidroksida merupakan basa Arrhenius
karena terionisasi sempurna dalam air dengan melepas ion Na+ dan OH-.
NaOH(aq) à Na+(aq) +
OH-(aq)
Jika HCl dan HF yang memiliki unsur hidrogen dalam
molekulnya merupakan asam menurut Arrhenius, lantas apakah semua senyawa yang memiliki unsur hidrogen dalam molekulnya merupakan asam? Bagaimana dengan molekul metana (CH4) yang memiliki unsur hidrogen dalam molekulnya, apakah merupakan asam? Tidak semua senyawa yang
memiliki unsur hidrogen dalam molekulnya merupakan asam. Sebagai contoh molekul metana (CH4) bukanlah suatu asam, hal ini disebabkan
karena metana tidak terionisasi dalam air dengan melepas ion hidrogen (H+). Apa yang menyebabkan molekul CH4 tidak terionisasi dalam air? Hal ini terkait dengan kepolaran molekulnya. Masih ingatkah kalian mengenai senyawa kovalen polar dan nonpolar? Metana (CH4) merupakan senyawa kovalen nonpolar, sehingga tidak dapat terionisasi dalam air yang bersifat polar. Sedangkan HCl dan HF merupakan senyawa kovalen polar, sehingga terionisasi dalam air dengan melepas ion H+.
Metana Asam Klorida
Mengapa CH4 tergolong senyawa kovalen nonpolar, sedangkan HCl dan HF tergolong senyawa kovalen polar? Untuk mengingat kembali mengenai senyawa kovalen polar dan nonpolar silahkan klik di sini.
Sedangkan contoh senyawa basa Arrhenius
lainnya, yaitu: